Menelusuri Jejak Kerajaan Mataram Islam - Panembahan Hanyakrawati



 
Panembahan Hanyakrawati adalah raja kedua Mataram Islam yang memerintah dari tahun 1601 sampai dengan 1613 dengan gelar Sri Susuhunan Adi Prabu Hanyakrawati Senapati-ing-Ngalaga Mataram.
 
Nama asli beliau adalah Raden Mas Jolang, merupakan putra kedua Panembahan Senopati dari Ratu Mas Waskitajawi. Panembahan Senopati menunjuk Raden Mas Jolang, untuk menggantikannya sebagai raja Mataram dikarenakan anak pertamanya, Raden Rangga Samudera telang meninggal sejak lama.
 
Kepemimpinan Hanyakrawati yang tidak expansif membuat raja-raja disekitar gerah, apalagi mengetahui gelagat VOC yang gencar untuk menguasai tanah jawa.
 
Raja-raja membutuhkan pemersatu yang akhirnya mulai melakukan perlawanan terhadap raja-raja yang dianggap lemah untuk menyatukan jawa dan mengusir VOC.
 
Perlawanan Pangeran Puger
 
Pangeran Puger merupakan kakak dari Hanyakrawati yang menjabat sebagai adipati Demak. Perang antara Mataram dan Demak terjadi pada tahun 1602. Tahun 1605 Pangeran Puger ditangkap dan diasingkan ke Kudus.
 
Perlawanan Jayaraga
 
Perlawanan yang dilakukan Pangeran Jayaraga, adik dari Hanyakrawati yang menjadi bupati Ponorogo dilakukan pada tahun 1607. Perlawanan dipadamkan oleh adik Hanyakrawati yang lain yang bernama Pangeran Pringgalaya. Pangeran Jayaraga ditangkap dan diasingkan di  Nusa Kambangan.
 
Menyerang Surabaya
 
Pada tahun 1610 Hanyakrawati menyerang Surabaya. Serangan yang dilakukan sampai pada tahun 1613,  akhir masa pemerintahan beliau, hanya mampu memperlemah perekonomian Surabaya namun tidak mampu untuk menaklukannya.
 
Serangan tersebut mengakibatkan pos-pos VOC ikut terbakar. Hanyakrawati menginzinkan VOC membangun pos baru di Jepara sebagai permintaan maaf. Tidak hanya itu, beliau juga membangun hubungan dengan markas besar VOC di Ambon.
 
Hanyakrawati mangkat di tahun 1613 akibat kecelakan pada saat berburu kijang di Hutan Krapyak. Seperti Panembahan Senopati, Hanyakrawati dimakam kan di Kotagede.